Ini Dia, Logo Baru Xiaomi

KOMPAS.com – Perusahaan teknologi asal China Xiaomi memperkenalkan logo barunya. Logo tersebut diperkenalkan dalam acara peluncuran ponsel flagship , Selasa (30/3/2021).

Jika dilihat, Xiaomi tidak merombak banyak dari desain sebelumnya. Hanya saja, bentuk logo yang semula persegi dengan sudut lancip, kini berubah menjadi squircle alias persegi dengan sudut membulat.

Sementara gaya huruf untuk tulisan “MI” dan warna khas jingga masih sama seperti sebelumnya.

Dalam unggahannya di Twitter, CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan bahwa logo ini dibuat oleh desainer grafis asal Jepang, Kenya Hara. Lei Jun mengatakan bahwa logo ini tepat merepresentasikan Xiaomi hari ini.

Xiaomi’s brand new logo!It’s designed by the world-renowned designer Kenya HARA and is infused with philosophical thinking.
What do you think?
To be honest, I didn’t get it at the first sight, but I’ve grown to like it a lot. It’s the best representation of today’s Xiaomi. pic.twitter.com/GDBNcKqHb5

— leijun (@leijun) March 30, 2021

Dalam presentasinya, Lei Jun sempat melontarkan pertanyaan cukup retoris, apakah Mi Fans kecewa karena perubahan logo tidak terlalu signifikan ini.

“Apakah Anda kecewa dengan logo ini, bahwa kami hanya membulatkan ujung logo asli?” tanya Lei Jun.

Namun, menurut Lei Jun perubahan kecil ini berdampak besar dari sisi perusahaan.

“(Logo baru) juga mengubah semangat internal dan juga mentalitas merek kami,” jelas Lei Jun, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Rabu (31/3/2021).

Ia melanjutkan, bahwa logo baru Xiaomi bisa dideskripsikan menggunakan persamaan matematika sehingga membuat Xiaomi cukup lama memilih mana logo yang tepat.

Sementara itu, desainer logo, Kenya Hara mengatakan bahwa logo baru ini merupakan refleksi dari konsep “hidup”.

Pada unggahan lainnya, Lei Jun mengatakan bahwa menurut interpretasi pribadinya, konsep “hidup” yang diusung logo baru Xiaomi, mengartikan bahwa teknologi harus ada untuk memenuhi kebutuhan kehidupan.

“Orang-orang hidup, oleh karena itu, teknologi sebagai penemuan juga harus hidup,” kata Lei Jun.