KOMPAS.com – Bumi adalah planet yang sangat unik di Tata Surya. Selain merupakan planet yang memiliki atmosfer oksigen yang bisa memberikan kehidupan, kedua kutubnya mengandung magnet.
Planet Bumi adalah satu-satunya benda berbatu di Tata Surya yang memiliki kutub magnet yang sangat kuat. Ini juga yang menjadikan planet yang kita huni ini istimewa.
Sebelum memahami asal-usul kutub magnet Bumi, perlu diketahui bahwa planet ini memiliki inti yang terbagi menjadi dua lapisan.
Inti Bumi bagian dalam yang padat dan inti Bumi luar berupa logam cair. Kedua lapisan ini terbentuk dari campuran besi dan nikel magnetik, dengan sedikit unsur yang lebih ringan, seperti oksigen, silikon dan belerang.
Dilansir dari Live Science, Selasa (12/9/2023), inti planet Bumi bagian dalam sangat padat dan panas. Akan tetapi, inti luarnya berbentuk cair, dan berputar mengelilingi massa padat dengan arus konveksinya sendiri.
Menurut John Tarduno, ahli geofisika dari University of Rochester, New York, arus konstan inilah yang menghasilkan medan magnet Bumi.
Pada saat panas yang dihasilkan inti dalam planet Bumi secara terus menerus mengalir ke inti luar, maka panas tersebut akan bertemu dengan material yang didinginkan oleh aktivitas lempeng tektonik.
Siklus ini kemudian mendorong terjadinya konveksi, sehingga memunculkan sesuatu yang disebut geodinamika yang mana ini menghasilkan medan magnet.
Lantas, apakah medan magnet juga dimiliki planet lain?
Planet Mars dan Venus tidak memiliki medan magnet, dikarenakan tidak memiliki lempeng tektonik seperti yang dimiliki Bumi.
Kendati demikian, bukti menunjukkan, planet-planet tersebut mungkin pernah mempunyai geodinamikanya sendiri, tetapi kemudian lenyap karena alasan yang tidak diketahui.
Planet Merkurius memang miliki medan magnet, namun hanya 1,1 persen lebih kuat dari Bumi dan tidak membantu melindungi planet ini dari radiasi Matahari.
Medan magnet planet Bumi
Ketika logam cairan di inti luar planet Bumi mengalir, maka gerakan dan kandungan besinya yang tinggi dapat menyebabkan planet ini bertindak seperti magnet dipolar yang sangat besar.
Magnet dipolar Bumi ini memiliki satu kutub yang bermuatan negatir dan satu kutub bermuatan positif.
Selain itu, sekitar 80 persen medan magnet Bumi tersusun dengan cara ini, tetapi 20 persen sisanya non-dipolar.
Tarduno menjelaskan, daripada membentuk pita pararel gaya magnet, ada wilayah tertentu di mana medan magnet berputar dan berperilaku seperti pola cuaca yang melayang-layang.
Pola-pola ini tidak beraturan yang menghasilkan bercak aneh di medan magnet. Pola ini semacam tempat dengan Anomali Atlantik Selatan, yakni sebuah area besar di Samudra Atlantik di mana intensitas magnetosfer Bumi menurun drastis.
Area ‘penyok’ pada medan magnet planet Bumi, menurut dugaan peneliti, muncul akibat aktivitas tektonik yang tidak biasa di bawah benua Afrika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Mengapa #Planet #Bumi #Mempunyai #Kutub #Magnet
Klik disini untuk lihat artikel asli