Mengapa Masih Ingin Makanan Manis Setelah Makan?

  • Whatsapp

KOMPAS.com – Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami masih ingin makanan manis, meski baru saja menyantap hidangan makanan malam yang lezat dan mengenyangkan.

Read More

Lantas, mengapa masih ingin makan makanan manis setelah makan?

Menurut Len Epstein, profesor pediatri dan kepalal Divisi Kedokteran Perilaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Biomedis Jacobs di University at Buffalo di New York, rahasianya adalah variasi.

“Salah satu alasan mengapa orang berhenti makan adalah karena mereka bosan. Mereka sudah memakannya dan tidak ada rangsangan lagi,” kata Epstein.

“Tetapi jika memasukkan rasa, aroma, atau bahkan tekstur baru ke dalam campuran, mudah untuk mengatasi perasaan kenyang itu,” paparnya lagi.

Dikutip dari Live Science, Selasa (8/8/2023) fenomena ini disebut rasa kenyang khusus sensorik.

Itu dapat dialami seseorang ketika minatnya pada makanan tertentu menurun, karena mereka telah memakannya berulang kali, membuat jenis makanan baru menjadi lebih menarik.

Misalnya, dalam percobaan tahun 2011 yang dipimpin oleh Epstein, 32 wanita diminta untuk memakan makaroni dan keju lima kali dalam satu minggu atau seminggu sekali selama lima minggu.

Peneliti kemudian menemukan wanita yang diminta makan makaroni dan keju setiap hari makan lebih sedikit daripada wanita yang diberikan makanan tersebut seminggu sekali.

Namun, dalam studi terpisah yang dipublikasikan pada tahun 2013, Epstein melakukan penelitian yang membagi 31 anak menjadi 3 kelompok.

Yaitu, kelompok yang menerima makaroni dan keju yang sama selama lima hari, kelompok lain yang diberi merek makaroni dan keju yang berbeda, dan kelompok terakhir yang diberi berbagai makanan padat energi, seperti nugget ayam dan burger keju.

 

 

Anak-anak dengan beragam pilihan mengonsumsi lebih banyak daripada anak-anak yang hanya ditawari makaroni dan keju.

Pola ini sama ketika orang dihadapkan pada makanan penutup manis setelah makan asin.

“Anda bisa terus memberikan makanan baru dan membuat orang terus makan sampai mereka tidak bisa makan lagi. Itulah salah satu alasan mengapa orang makan lebih dari yang seharusnya,” terang Epstein.

Keinginan makanan yang bervariasi

Beberapa ahli percaya keinginan akan variasi ini adalah adaptasi evolusioner yang diperoleh orang untuk mendapatkan nutrisi penting, seperti vitamin dan protein dari kelompok makanan yang berbeda.

“Dalam jangka panjang, kita membutuhkan campuran nutrisi yang baik,” kata Barbara Rolls, direktur Penn State Laboratory for the Study of Human Ingestive Behavior.

Tetapi yang menjadi bumerang adalah dengan banyaknya variasi makanan padat kalori yang tersedia saat ini. Variasi tersebut merangsang konsumsi berlebihan, sehingga berpotensi berkontribusi terhadap obesitas.

Saat seseorang mengonsumsi makanan penutup yang manis, mereka juga terkena dopamin, zat kimia di otak yang berhubungan dengan perasaan senang dan senang.

Inilah yang menurut Epstein membentuk keinginan dan membuat seseorang lebih mungkin memakan sepotong kue manis di akhir makan besar.

Namun untuk mengakali menjadi lebih sehat, Rolls menyarankan untuk mengganti makanan manis seperti kue dengan buah-buah.

“Jadi Anda tetap memasukkan variasi ke dalam makanan, tetapi dengan cara yang lebih sehat,” paparnya.

Tentu saja jangan lupa untuk menjaga variasi makanan rendah kalori yang kaya nutrisi.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Mengapa #Masih #Ingin #Makanan #Manis #Setelah #Makan

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts