KOMPAS.com – Berlian terbentuk jauh di bawah tanah. Letusan gunung berapi kemudian meledakkan berlian ke permukaan yang membuat orang dapat menambang batu mulia tersebut.
Namun proses bagaimana berlian bisa muncul di permukaan itu ternyata membingungkan peneliti.
“Pertanyaannya adalah mengapa berlian bisa muncul ke permukaan dari kedalaman tanah setelah berada di sana selama miliaran tahun?” kata Tom Gernon, ahli geologi di University of Southampton.
Untuk memecahkan misteri tersebut, tim internasional menganalisis data sejarah pada lempeng benua, lempengan kerak bumi yang luas dan bergerak lambat.
Peneliti juga menganalisis kimberlit, batuan pembawa berlian yang dikeluarkan oleh letusan.
Mengutip Guardian, Minggu (6/8/2023) peneliti menemukan bahwa selama miliaran tahun terakhir, sebagian besar letusan kimberlit terjadi sekitar 25 juta tahun setelah lempeng benua terkoyak.
Pada pemeriksaan lebih lanjut, peneliti memperhatikan bahwa letusan kimberlit pertama yang terjadi setelah pecahnya lempeng benua berada di dekat tepi lempeng, dengan letusan selanjutnya terjadi semakin ke arah tengah lempeng.
Lempeng benua sendiri terkoyak dan menyatu dalam rentang waktu yang sangat lama.
Peneliti kemudian menggambar dengan model komputer dan menyatukan rangkaian peristiwa yang tampaknya mendorong letusan kaya berlian.
Menurut peneliti, prosesnya dimulai ketika lempeng benua meregang saat mereka mulai terkoyak.
Keretakan itu menyebabkan batuan menjadi lebih tipis dan menganggu aliran normal material di mantel Bumi, lapisan yang berada tepat di bawahnya.
Gangguan pada mantel cukup kuat untuk memecahkan bongkahan batu dari dasar lempeng benua.
Batuan ini berada di bawah tekanan yang sangat besar sehingga selama ratusan juta tahun, simpanan karbon dapat mengubah struktur menjadi berlian.
Saat bongkahan batu tenggelam ke dalam mantel, itu mendorong aliran yang menyebar ke luar dan melucuti lapisan batu setebal puluhan kilometer dari dasar lempeng di atasnya.
Efek domino menyatukan semua bahan yang diperlukan untuk menghasilkan magma kimberlit yang mengandung berlian.
Ketika lelehan yang cukup telah terbentuk, itu naik dengan cepat dan meledak melalui kerak sebagai letusan yang kuat.
Letusan kimberlit terbaru
Letusan kimberlite terbaru diperkirakan terjadi 11.000 tahun yang lalu di Perbukitan Igwisi di Tanzania, tetapi sebagian besar terjadi pada periode Cretaceous 146m hingga 66m tahun lalu.
Tidak seperti letusan gunung berapi biasa, letusan kimberlite meninggalkan lubang seperti pipa vertikal di tanah.
“Kami tahu di mana, kapan, dan mengapa kimberlit terbentuk dan itu sangat berguna untuk eksplorasi,” ungkap Gernon.
Lebih lanjut, setelah mengetahui peristiwa yang diperlukan untuk memicu efek domino tersebut dan dengan menggabungkan titik-titik tersebut, peneliti dapat menemukan area berlian yang paling menjanjikan.
Temuan ini dipublikasikan di Nature.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Bagaimana #Berlian #Bisa #Muncul #Permukaan #Bumi
Klik disini untuk lihat artikel asli