KOMPAS.com – Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) tidak dapat didiagnosis dengan tes fisik, seperti tes darah atau sinar-X.
Profesional kesehatan menggunakan proses evaluasi untuk mendiagnosis ADHD.
Dikutip dari Verywell Health, selama evaluasi, profesional akan mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah kriteria ADHD terpenuhi.
Evaluasi semacam itu dapat digunakan untuk mendiagnosis ADHD pada anak-anak maupun orang dewasa.
Mendiagnosis ADHD pada anak-anak bergantung pada serangkaian kriteria yang ketat.
Untuk dapat didiagnosis dengan ADHD, seorang anak setidaknya telah memiliki 6 atau lebih gejala kurang fokus atau gejala hiperaktif dan impulsif.
Dilansir dari National Health Service (NHS), untuk didiagnosis dengan ADHD, seorang anak juga harus:
- Menunjukkan gejala terus menerus selama minimal 6 bulan
- Mulai menunjukkan gejala sebelum usia 12 tahun
- Telah menunjukkan gejala setidaknya di 2 tempat yang berbeda, misalnya, di rumah dan di sekolah, untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa perilaku tersebut hanyalah reaksi terhadap guru tertentu atau kontrol orangtua
- Mengalami gejala yang membuat mereka kesulitan pada tingkat sosial, akademik, atau pekerjaan
Perlu ditegaskan bahwa diagnosis ADHD harus dilakukan oleh profesional agar akurat dan terpercaya.
Ada banyak keuntungan untuk mendapatkan diagnosis ADHD sedini mungkin.
Mendapatkan diagnosis dapat membantu anak maupun orang dewasa mendapatkan perawatan yang tepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Kenali #Cara #Diagnosis #ADHD #pada #Anakanak #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli