Apakah Ada Bintang Tertua di Alam Semesta?

  • Whatsapp

KOMPAS.com – Bintang yang berkelap-kelip di alam semesta tak terhitung jumlahnya. Namun, di antara banyaknya bintang di langit, apakah ada bintang tertua di alam semesta?

Read More

adalah benda langit yang terdiri dari hidrogen dan helium dengan massa yang cukup, sehingga dapat mempertahankan fusi nuklir pada intinya.

Di antara banyaknya bintang yang tak terhitung jumlahnya di ruang angkasa, ada juga yang tertua dan ada pula yang berusia cukup muda.

Namun, bagaimana cara menentukan mana bintang tertua dan termuda?

Dikutip dari Live Science, Senin (24/10/2022), bintang termuda di alam semesta, tidak mudah untuk diidentifikasi, karena di ruang angkasa yang luas, ada begitu banyak bintang muda yang terus lahir.

Kendati demikian, para ahli telah dapat mengetahui mana bintang tertua di alam semesta yang pernah tercatat selama beberapa dekade. Bintang tertua di alam semesta itu pun dijuluki sebagai Methuselah.

Bintang HD 140283, yang disebut bintang tertua atau Methuselah, telah memicu kontroversi di kalangan para ahli.

Menurut NASA, perkiraan awal dari pengamatan yang dilakukan pada tahun 2000 lalu, menempatkan bintang tersebut pada usia 16 miliar tahun.

Usia tersebut membuat bintang HD 140283 itu menjadi tampak lebih tua dari alam semesta, yang diperkirakan berusia 13,8 miliar tahun.

ESA/Hubble & NASA via WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi bintang di alam semesta. Bintang paling besar atau bintang terbesar di alam semesta ternyata bukan matahari kita.

Para astronom pun mengisyaratkan bahwa kemungkinan ada kesalahan dalam menentukan usia bintang atau bagaimana cara menghitung usia bintang yang dianggap tertua tersebut.

Untuk mengurai penjelasan usia bintang tertua ini, pada tahun 2013, para astronom menggunakan pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk menghitung ulang usia bintang tertua, Methuselah.

Hasil pengamatan tersebut menghasilkan perkiraan usia bintang Methuselah itu adalah 14,5 miliar tahun berdasarkan kecerahan dan jarak bintang dari Bumi, yakni 190 tahun cahaya.

Perhitungan itu membat bintang tertua ini menjadi sedikit lebih tua dari kosmos, meski ada batas kesalahan pada perkiraan umur bintang.

“Kami telah mengukur jarak bintang untuk menentukan luminositas (kecerahan) absolut, dan usia bintang, dengan bantuan studi teoretis evolusi bintang,” kata Howard Bond, astronom emeritus di Space Telescope Science Institute, pusat operasi Teleskop Luar Angkasa Hubble di Maryland, yang membantu penanggalan Methuselah.

Melalui perhitungan tersebut, akhirnya peneliti dapat menemukan usia bintang tertua tersebut yang cocok dengan usia alam semesta.

Methuselah adalah bintang subraksasa yang lebih terang daripada kebanyakan bintang, tetapi masih tidak seterang bintang raksasa, yang begitu besar ukurannya.

Bintang tertua di alam semesta berwarna kemerahan dan perlahan meredup selama miliaran tahun, meskipun jarak bintang yang relatif dekat dengan Bumi, itu artinya bintang tersebut tidak tampak terlalu redup dan dapat dilihat dengan teleskop yang tepat.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Apakah #Ada #Bintang #Tertua #Alam #Semesta #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts