Proses Pembentukan Benua

  • Whatsapp

KOMPAS.com – Benua merupakan daratan besar yang secara konvensional dianggap sebagai wilayah kolektif.

Read More

Terdapat 7 benua di Bumi, yakni Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.

Berikut adalah penjelasan mengenai pembentukan benua, dilansir dari National Geographic.

Bumi terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan, debu, dan gas besar yang berputar-putar.

Penghancuran puing- puing ruang angkasa yang terus menerus dan tarikan gravitasi membuat bagian dalam Bumi memanas. 

Saat suhu Bumi meningkat, beberapa material batuan Bumi meleleh, naik ke permukaan, dan mendingin hingga membentuk kerak.

Material yang lebih berat kembali tenggelam ke pusat Bumi. Akhirnya, bumi memiliki tiga lapisan utama, yakni inti, mantel, dan kerak. 

Kerak dan bagian atas mantel membentuk cangkang kaku di sekitar Bumi yang dipecah menjadi bagian-bagian besar yang disebut lempeng tektonik.

Panas dari dalam bumi menyebabkan lempeng-lempeng itu meluncur di sekitar mantel cair.

Hingga saat ini, lempeng tektonik terus meluncur perlahan di sekitar permukaan, seperti yang telah terjadi selama ratusan juta tahun.

Ahli geologi percaya bahwa interaksi lempeng, yakni proses yang disebut lempeng tektonik, berkontribusi pada pembentukan benua.

Studi batuan yang ditemukan di daerah kuno Amerika Utara mengungkapkan bahwa potongan benua tertua diketahui mulai terbentuk hampir empat miliar tahun yang lalu, tak lama setelah Bumi terbentuk. 

Pada saat itu, lautan primitif menutupi Bumi. Hanya sebagian kecil dari kerak yang terdiri dari bahan benua.

Ilmuwan berteori bahwa material ini terbentuk di sepanjang batas lempeng tektonik selama proses subduksi.

Selama subduksi, lempeng bertabrakan, dan ujung satu lempeng meluncur di bawah ujung lempeng lainnya.

Ketika kerak samudera yang berat menunjam ke arah mantel, ia meleleh karena suhu mantel yang panas. 

Setelah meleleh, batu tersebut menjadi lebih ringan. Batu yang disebut magma itu naik melalui lempeng di atasnya dan meledak sebagai lava. Ketika lava mendingin, ia mengeras menjadi batuan beku.

Lambat laun, batuan beku menjadi l pulau vulkanik kecil di atas permukaan laut. 

Seiring waktu, pulau-pulau ini tumbuh lebih besar, sebagian merupakan akibat dari lebih banyak aliran lava dan sebagian dari penumpukan material yang tergores dari lempeng yang turun.

Ketika lempeng-lempeng yang membawa pulau-pulau turun, pulau-pulau itu sendiri tidak turun ke dalam mantel.

Materi mereka menyatu dengan pulau-pulau di lempeng tetangga. Ini kemudian membentuk daratan yang lebih besar, yakni benua pertama.

Pembentukan pulau vulkanik dan benua material melalui lempeng tektonik adalah proses yang berlanjut hingga saat ini. 

Kerak benua jauh lebih ringan daripada kerak samudera. Di zona subduksi, tempat lempeng tektonik berinteraksi satu sama lain, kerak samudera selalu menunjam di bawah kerak benua.

Kerak samudera pun terus-menerus didaur ulang di dalam mantel. Untuk alasan ini, kerak benua jauh lebih tua dari kerak samudera.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Proses #Pembentukan #Benua #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts