KOMPAS.com – Para ilmuwan telah mengidentifikasi spesies baru berang-berang yang telah lama punah di Ethiopia.
Menariknya, berang-berang itu tak seperti yang kita jumpai saat ini, bertubuh kecil dengan rupa imut. Berang-berang purba itu seukuran singa modern dengan berat yang bisa mencapai 200 kilogram.
Tak heran ini adalah berang-berang terbesar yang pernah dideskripsikan.
Seperti dikutip dari Phys, Kamis (8/9/2022) berang-berang raksasa tersebut akan menggosok siku dan mungkin bersaing mendapatkan makanan dengan nenek moyang kita yang jauh lebih kecil saat hidup bersama mereka 3,5 juta hingga 2,5 juta tahun yang lalu.
“Hal yang aneh selain ukurannya yang besar adalah bahwa isotop di giginya, menunjukkan bahwa mereka tidak hidup di air seperti halnya semua berang-berang modern,” ungkap Kevin Uno, ahli geokimia di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia Climate School.
“Kami menemukan berang-berang purba ini memiliki pola makan hewan darat yang juga berbeda dari berang-berang modern,” jelasnya lagi.
Spesies yang baru dideskripsikan ini kemudian diberi nama Enhydriodon omoensis, diambil dari Lembah Omo Bawah di barat daya Ethiopia, tempat ia ditemukan.
Fosil Enhydriodon omoensis ditemukan oleh beberapa tim ekskavasi internasional setelah penggalian selama bertahun-tahun.
Studi yang dipimpin oleh Camille Grohe dari University of Poitiers ini mendasarkan perkiraan masa tubuh mereka pada dimensi gigi dan tulang paha hewan.
Secara tradisional, berang-berang dari genus Enhydriodon dianggap semi-akuatik, memakan moluska, kura-kura, buaya, dan lele yang semuanya umum di lingkungan air tawar Afrika.
Namun untuk mengatahui lebih lanjut, peneliti mengujinya dengan menganalisis isotop stabil oksigen dan karbon dalam email gigi Enhydriodon omoensis.
Nilai relatif isotop oksigen stabil pun akhirnya dapat memberikan indikasi habitat yang ditempati oleh hewan. Dan ternyata, berang-berang raksasa ini memiliki nilai yang mirip dengan mamalia darat, khususnya kucing besar dan hyena.
Hal tersebut menunjukkan, bahwa berang-berang tak hidup sebagai hewan akuatik seperti berang-berang modern.
Isotop karbon pada gigi juga dapat memberikan informasi tentang jenis mangsa yang dikonsumsi mahluk tersebut.
Hasilnya mengungkapkan, bahwa Enhydriodon omoensis mampu berburu mangsa yang memakan berbagai macam tanaman darat mulai dari rumput tropis hingga vegetasi dari pohon.
Sebagai informasi, berang-berang modern memiliki berat bervariasi mulai 1,8 kg sampai 5,8 kg (berang-berang cakar kecil Asia) hingga 31 kg (berang-berang raksasa Amerika Selatan).
Beberapa berang-berang raksasa diketahui telah menghuni Eurasia dan Afrika dari sekitar 6 juta hingga 2 juta tahun yang lalu.
Di antaranya adalah genus Enhydriodon yang telah punah, yang sisa-sisanya telah ditemukan di banyak tempat terutama di Afrika bagian timur.
Selanjutnya, peneliti berencana untuk mengambil sampel fosil berang-berang Afrika secara lebih luas untuk melakukan studi tentang email gigi dan bentuk serta struktur tulang panjang yang digunakan untuk memahami ekosistem dan penyebab kepunahan mereka.
Studi ini dipublikasikan di jurnal ilmiah Comptes Rendus Palevol.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Bukan #Hewan #Imut #Ahli #Identifikasi #Fosil #Berangberang #Seukuran #Singa #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli