Sensor Angin Robot Penjelajah Mars Perseverance Alami Kerusakan, Ini Penjelasannya

  • Whatsapp

KOMPAS.com –  Robot penjelajah Perseverance milik NASA di Mars, mengalami kerusakan pada salah satu sensor angin dikarenakan kerikil yang terbawa oleh hembusan angin kuat.

Read More

Penjelajah Mars Perseverance NASA tiba di Planet Merah pada Februari 2021 dengan membawa beberapa instrumen termasuk stasiun cuaca yang dijuluki Mars Environmental Dynamics Analyzer (MEDA).

Instrumen ini mencakup dua sensor angin yang mengukur kecepatan dan arah, serta sensor lainnya yang menyediakan informasi metrik cuaca seperti kelembaban, radiasi, dan suhu udara.

Meskipun salah satu sensor angin robot Perseverance rusak, tapi MEDA masih dapat melacak angin di area pendaratannya di Kawah Jezero dengan sensitivitas yang menurun.

“Saat ini sensor (robot penjelajah Mars) berkurang kemampuannya, tapi masih memberikan besaran kecepatan dan arah,” ujar seorang ilmuwan di Pusat Astrobiologi Spanyol di Madrid José Antonio Rodriguez Manfredi seperti dikutip dari Space, Rabu (6/7/2022).

Dua sensor angin seukuran penggaris pada Perseverance dikelilingi oleh enam detektor individu yang bertujuan untuk memberikan pembacaan yang akurat dari segala arah.

Saat ini, tim tengah menyetel ulang prosedur pengambilan untuk mendapatkan lebih banyak akurasi dari pembacaan detektor yang tidak rusak.

Menurut Laboratorium Propulsi Jet NASA di California yang mengelola robot penjelajah Perseverance, masing-masing dari dua sensor angin utama terpasang pada boom yang bisa dibuka untuk memindahkan sensor menjauh dari rover saat melaju di permukaan planet Mars.

TWITTER @NASAPersevere Wahana penjelajah Perseverance milik NASA telah melakukan test drive sekaligus gerakan pertamanya di Mars. Pergerakan Perseverance tersebut terjadi hanya berselang beberapa pekan setelah mendarat di Planet Merah.

Dikarenakan Perseverance seukuran mobil, ini memang mempengaruhi arus angin dengan pergerakannya sendiri melalui atmosfer Mars yang tipis.

Sensor angin dirancang dengan mempertimbangkan redundansi dan perlindungan namun mempunyai batasan.

Untuk instrumen seperti MEDA, batasannya lebih menantang sebab sensor harus terpapar pada kondisi lingkungan untuk merekam parameter angin.

Kendati begitu, saat angin lebih kuat dari yang diperkirakan mengangkat kerikil yang lebih besar, kombinasi tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa elemen detektor.

“Baik prediksi maupun pengalaman yang kami miliki dari misi sebelumnya, tidak meramalkan angin kencang seperti itu, atau meterial lepas seperti itu,” papar Rodriguez Manfredi, yang juga menjadi penyelidik utama sensor suhu dan angin lain di pendarat InSight NASA di Mars sejak November 2018.

Untuk diketahui, Perseverance mendarat di Mars pada 18 Februari 2021 bersamaan dengan helikopter Ingenuity yang tengah menjelajahi delta sungai purba yang kaya mikroba miliaran tahun lalu.

Selain mengukur angin, cuaca, dan komposisi batuan, rover juga mengambil bahan yang paling menjanjikan untuk misi pengembalian sampel di masa depan, dengan tujuan mengirimkannya ke Bumi pada tahun 2030-an.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Sensor #Angin #Robot #Penjelajah #Mars #Perseverance #Alami #Kerusakan #Ini #Penjelasannya #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts