KOMPAS.com – Sakit kepala tampaknya lebih mungkin terjadi pada saat musim panas, ketika suhu meningkat.
Frekuensi sakit kepala dapat meningkat saat cuaca lebih panas karena sejumlah alasan mendasar, termasuk dehidrasi, polusi lingkungan, kelelahan akibat panas, dan bahkan serangan panas atau heat stroke.
Panas sendiri mungkin menjadi pemicu sakit kepala, meski hasil penelitian mengatakan pendapat yang berbeda-beda.
Sakit kepala yang disebabkan oleh panas mungkin terasa seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di bagian belakang kepala.
Bergantung pada penyebabnya, sakit kepala akibat panas dapat meningkat menjadi rasa sakit internal yang lebih intens.
Dilansir dari Healthline, miggrain yang disebabkan oleh panas tidak sama dengan sakit kepala yang disebabkan oleh panas, karena keduanya memiliki beberapa perbedaan gejala.
Gejala sakit kepala akibat cuaca panas dapat bervariasi sesuai dengan keadaan.
Jika sakit kepala dipicu oleh kelelahan karena panas, mungkin akan mengalami gejala lain selain sakit kepala.
Dilansir dari Healthline, gejala kelelahan akibat cuaca panas meliputi:
- Sakit kepala
- Kram atau sesak otot
- Mual
- Pingsan
- Rasa haus yang luar biasa dan tak kunjung reda
Perlu diketahui bahwa kelelahan akibat cuaca panas adalah keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan heat stroke jika tidak diobati.
Jika sakit kepala atau migrain terkait dengan cuaca panas, tetapi tidak terkait dengan kelelahan, gejala yang mungkin dirasakan adalah:
- Sensasi berdenyut dan tumpul di kepala
- Kelelahan
- Kepekaan terhadap cahaya
- Dehidrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Sakit #Kepala #Akibat #Cuaca #Panas #Apa #Saja #Gejalanya #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli