KOMPAS.com – Treponema pallidum adalah bakteri penyebab penyakit sifilis. Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang parah, contohnya infeksi otak dan kecacatan tubuh. Bagaimana sejarah dan karakteristik bakteri ini?
Sejarah penemuan bakteri Treponema pallidum
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat terlihat gejalanya dari kulit dan membran mukus organ genital dan mulut. Infeksi sifilis pertama kali dipublikasikan di Eropa pada abad ke-16. Infeksi ini diduga memasuki Eropa karena orang yang melancong ke luar wilayah dan kembali ke Eropa. Bahkan, pada tahun 1490-an, sifilis pernah menjadi epidemi di Eropa.
Awalnya, infeksi sifilis dan gonore (penyakit menular seksual lainnya) dipercaya adalah penyakit yang sama. Keduanya baru diketahui sebagai penyakit dari organisme yang berbeda pada awal abad ke-20. Waktu itu, perkembangan teknologi berkembang pesat. Peneliti berhasil mengetahui mikroorganisme penyebab penyakit ini dan menemukan pengobatan yang efektif.
Bakteri Treponema pallidum
Bakteri Treponema pallidum adalah bakteri spirocaheta atau spiroket, maksudnya bakteri ini berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk seperti spiral. Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri Gram negatif. Bakteri penyebab penyakit sifilis ini adalah bakteri parasit obligat, artinya bakteri Treponema pallidum tidak bisa hidup di luar tubuh.
Oleh karena itu, penularan sifilis hanya akan terjadi melalui penularan langsung dengan dua cara. Pertama, sifilis menular melalui hubungan seksual dan pertukaran cairan tubuh. Pertukaran cairan tubuh bisa terjadi melalui luka kecil pada permukaan kulit yang kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi Treponema pallidum, termasuk diantaranya penggunaan jarum suntik bersama orang yang terinfeksi.
Kedua, penularan sifilis pada bayi. Bayi bisa lahir dan terinfeksi sifilis melalui dua cara, yaitu penularan ketika masih berada di dalam rahim atau ketika melahirkan melalui vagina.
Bakteri ini termasuk bakteri yang berukuran sangat kecil dibandingkan bakteri lainnya. Bakteri Treponema pallidum memiliki panjang 6 sampai 15 nanometer dengan diameter hanya 0,1 sampai 0,2 nanometer saja.
Respons tubuh terhadap Treponema pallidum
Bakteri Treponema pallidum memicu renspons imun yang luar biasa di dalam tubuh. Responsnya berbeda sesuai dengan fase-fase penyakit sifilis. Respons yang paling parah adalah jika bakteri Treponema pallidum berhasil masuk ke otak.
Otak adalah bagian yang sulit ditembus oleh benda asing. Jika infeksi masuk ke dalam otak, maka akan sulit juga untuk mengobatinya. Kondisi ini akan memicu komplikasi infeksi otak yang bisa menurunkan kondisi pasien dengan cepat. Oleh karena itu penting untuk segera mengobati sifilis jika telah terinfeksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Bakteri #Treponema #pallidum #Bakteri #Penyebab #Penyakit #Sifilis #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli