KOMPAS.com- Laporan Kualitas Udara Dunia 2021 IQAir menemukan fakta bahwa hanya tiga persen kota di seluruh dunia dan tidak ada satu negara pun yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 tahunan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Laporan Kualitas Udara Dunia 2021 didasarkan pada data polusi udara PM2,5 dari kualitas udara berbasis darat stasiun pemantauan di 6.475 kota di 117 negara dan wilayah.
Dari pemantauan kualitas udara stasiun yang termasuk dalam laporan ini, 44 persen dioperasikan oleh Lembaga pemerintah, sedangkan sisanya mewakili stasiun pemantauan yang dikelola oleh ilmuwan warga, organisasi nirlaba dan perusahaan.
Untuk diketahui, polusi partikel halus, yang dikenal sebagai PM2,5, umumnya diterima sebagai yang polutan paling berbahaya.
Pantauan secara luas, polutan udara ini telah ditemukan menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap efek kesehatan manusia seperti asma, stroke, penyakit jantung, dan paru-paru.
Polusi partikel halus atau PM2,5 juga telah menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.
Laporan Kualitas Udara Dunia 2021 IQAir adalah laporan kualitas udara global utama pertama yang berbasis dari Pedoman Kualitas Udara WHO untuk PM2,5 tahunan yang diperbarui.
Pedoman baru dari WHO dirilis pada September 2021 dan memotong nilai pedoman PM2,5 tahunan yang ada, dari 10 mikrogram/m3 ke 5 mikrogram/m3.
Berikut beberapa fakta temuan dari laporan terbaru kualitas udara dunia IQAir 2021.
1. Tidak ada negara yang memenuhi pedoman kualitas udara WHO terbaru untuk PM2,5 pada tahun 2021.
2. Hanya Kaledonia Baru, Kepulauan Virgin Amerika Serikat, dan Puerto Riko yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHO yang terbaru.
3. Hanya 22 dari 6.475 kota global yang tercakup dalam laporan yang memenuhi Pedoman PM2,5 WHO terbaru.
4. Dari 174 kota di Amerika Latin dan Karibia, hanya 12 atau sekitar 7 persen kota yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHO terbaru.
5. Dari 65 kota di Afrika, fakta laporan kualitas udara IQAir hanya satu atau sekitar 1,5 persen kota yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHO terbaru.
6. Dari 1.887 kota di Asia, hanya 4 atau sekitar 0,2 persen kota yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHO terbaru.
7. Dari 1.588 kota di Eropa, hanya 55 atau sekitar 3 persen kota yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHo terbaru.
8. Laporan tersebut mencakup 2.408 kota di Amerika Serikat dan menemukan bahwa rata-rata PM2,5 konsentrasi meningkat dari 9,6 mikrogram/m3 menjadi 10,3 mikrogram/m3 pada tahun 2021 dibandingkan dengan 2020.
9. Dari kota-kota besar di Amerika Serikat, Los Angeless adalah yang paling tercemar. Namun secara keseluruhan, Los Angeless mengalami penurunan polusi PM2,5 sebesar 6 persen dibandingkan tahun 2020.
10. New Delhi (India) adalah ibu kota paling tercemar di dunia selama empat tahun berturut-turut, diikuti oleh Dhaka (Bangladesh), N’Djamena (Chad), Dushanbe (Tajikistan), dan Muscat (Oman).
11. Kualitas udara di China terus meningkat pada tahun 2021. Dalam laporan tersebut, lebih dari separuh kota di China, tingkat polusi udaranya jadi lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
12. Tingkat polusi di Beijing mengalami penurunan dan melanjutkan tren lima tahun peningkatan kualitas udara. Hal ini didorong oleh pengendalian emisi serta pengurangan kegiatan pembangkit listrik tenaga batu bara dan industri emisi tinggi lainnya.
13. Asia Tengah dan Asia Selatan memiliki beberapa kualitas udara terburuk di dunia pada tahun 2021 dan merupakan rumah bagi 4.650 kota paling tercemar di dunia. Hanya dua kota yang memenuhi Pedoman Kualitas Udara PM2,5 WHO terbaru yakni Zhezqazghan dan Chu (Kazakhstan).
14. Pemantauan kualitas udara masih jarang di Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah, meskipun kemajuan telah dibuat oleh sensor kualitas udara berbiaya rendah yang sering dioperasikan oleh organisasi nirlaba dan ilmuwan warga.
Berkaitan dengan beberapa fakta yang telah ditemukan dalam laporan terbaru IQAir ini, CEO IQAir Frank Hammes mengatakan bahwa fakta-fakta yang ada sebenarnya cukup mengejutkan dan artinya masih banyak pekerjaan besar untuk dapat menangani ini.
“Ini adalah fakta yang mengejutkan bahwa tidak ada kota atau negara besar yang menyediakan udara yang aman dan sehat bagi warganya menurut pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia terbaru,” kata Hammes dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/3/2022).
“Laporan ini menggarisbawahi betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang aman, udara bersih dan sehat untuk dihirup. Sekarang saatnya beraksi,” tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Fakta #Laporan #Kualitas #Udara #Dunia #Tak #Ada #Negara #Penuhi #Pedoman #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli