KOMPAS.com – Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan, bahwa Kota Wuhan akan diubah menjadi pusat industri luar angkasa.
Lokasi yang disebut sebagai ‘lembah satelit’ itu, direncanakan rampung pada tahun 2025 mendatang.
Adapun proyek pengembangannya diperkirakan menelan biaya hingga 15,7 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp. 225 triliun. Dengan demikian, Wuhan bergabung dengan kota-kota lain yang ditugaskan untuk mengelola sektor tersebut.
Pejabat di Wuhan pun telah menawarkan insentif kepada perusahaan yang mengembangkan industri luar angkasa skala besar itu, masing-masing 7,88 juta dolar Amerika Serikat atau Rp. 113 miliar.
Dilansir dari Reuters, Jumat (18/3/2022) sejumlah perusahaan yang terlibat nantinya akan membuat satelit, roket, serta pesawat ruang angkasa.
Kendati insentif yang ditawarkan untuk Kota Wuhan lebih sedikit dibandingkan kota lainnya, langkah tersebut menunjukkan komitmen pemerintah China untuk memperkuat bidang luar angkasa di tahun 2030.
Dua langkah pembangunan ‘lembah satelit’
Otoritas setempat menyampaikan, bahwa konstelasi besar satelit komersial diharapkan dapat memberikan layanan, mulai dari internet berkecepatan tinggi untuk pesawat hingga pelacakan pengiriman batu bara.
Mereka akan mengembangkan empat industri terkemuka untuk meningkatkan industri luar angkasa, serta memberdayakan zona percontohan industri luar angkasa kelas satu di China.
Seperti dilansir dari CGTN, Sabtu (19/3/2022) keempat industri luar angkasa tersebut termasuk kendaraan peluncuran dan layanan peluncuran luar angkasa, platform serta muatan satelit, maupun layanan aplikasi informasi spasial (SIAS).
Kemudian, di tahun 2030 Kota Wuhan akan membangun industri luar angkasa baru yang berdampak pada dunia internasional.
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, Wuhan akan mempromosikan industri dasar termasuk teknologi informasi yang dapat dikontrol secara otonom, manufaktur cloud, manufaktur aditif, serta pengembangan di bidang kedirgantaraan yang baru.
Pihaknya berencana untuk memperluas jaringan data yang disebut spacial big data (SBD) ataupun sistem smart city secara signifikan.
Di samping itu, pemerintah Kota Wuhan pun mendorong banyak perusahaan agar memakai peralatan, perangkat lunak, maupun layanan lokal.
Hal ini dilakukan lantaran perusahaan yang terlibat bisa mendapatkan insentif lebih besar mencapai 15 juta yuan atau Rp. 33 miliar, jika menggunakan produk lokal dalam produksi satelit dan pesawat ruang angkasa.
Apabila produk lokal berkontribusi lebih dari 30 persen, maka organisasi terkait dapat menerima insentif hingga 50 juta yuan atau sekitar Rp. 112 miliar.
Selain itu, China juga berencana membangun pelabuhan antariksa komersial baru di provinsi pulau selatan Hainan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#China #Sebut #Kota #Wuhan #Akan #Dijadikan #Pusat #Industri #Luar #Angkasa #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli