JAKARTA, KOMPAS.com – PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mengandalkan pembayaran dari kontrak jangka panjang berbagai perusahaan telekomunikasi.
Hal itu membuat perseroan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Selama pandemi ini ternyata peminat yang menyewa menara cukup baik. Kontraknya itu 10 tahun dan dari kontrak itu kita tidak mengalami masalah pembayaran,” ujar
CEO Tower Bersama Infrastructure Hardy Liong, Senin (28/9/2020).
Beberapa perusahaan yang menyumbang revenue atau pendapatan ke perseroan adalah Telkomsel yang menyumbang 39 persen, Indosat 21,6 persen, XL 16,8 persen, Hutchision3 (tri) 15,2 persen dan Smartfren 6,8 persen.
Selain itu dia juga menyebutkan sepanjang semester I-2020, perseroan mampu membukukan penyewaan kotor sebanyak 2.517 tenant yang terdiri atas 370 sites telekomunikasi dan 2.147 kolokasi.
Dengan begitu, secara akumulasi perseroan, tercatat memiliki 31.039 penyewaan dan 15.893 site telekomunikasi.
Ke depan perseroan pun selalu memberikan dukungan kepada pihak lain yang ingin menyewa menara telekomunikasi.
“Apalagi saat pandemi seperti ini banyak masyarakat yang membutuhkan jaringan internet. Traffic data yang berubah dari perkantoran ke perumahan karena mesti bekerja dari rumah (WFH) dan adik-adik kita yang sekolah dari rumah butuh internet. Kami selalu memberi dukungan,” jelas dia.
#Ada #Pandemi #TBIG #Andalkan #Kontrak #Jangka #Panjang #dari #Perusahaan #Telko
Klik disini untuk lihat artikel asli