KOMPAS.com – Pemerintah terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia ( SDM). Tak terkecuali di dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) juga terus memajukan pendidikan di Indonesia.
Bahkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) saat ini tengah melakukan investasi besar-besaran guna melakukan pembenahan SDM di lingkup pendidikan vokasi.
“Tahun ini dan tahun depan Ditjen Diksi benar-benar melakukan investasi besar-besaran pada SDM dalam pembenahan SDM vokasi,” ujar Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud seperti dikutip dari laman Ditjen Diksi, Senin (21/9/2020).
Menurut Wikan, kepala sekolah, guru, dosen, dekan, dan direktur politeknik mindset-nya harus dibenahi. Jadi, tidak hanya peserta didiknya saja.
“Memang sulit mengubah manusia, tapi di situlah tantangannya dan tetap harus kita lakukan,” kata Wikan.
Dikatakan, tantangan terberatnya adalah mengubah mindset guru dan dosen vokasi untuk keluar dari zona nyaman.
Ini karena materi-materi pembelajaran harus mengikuti perkembangan industri, tidak hanya mengedepankan hard skill, tetapi juga soft skill.
Jadi, guru dan dosen juga dituntut dapat berkomunikasi dengan dunia industri. SDM dari pendidik ini harus ditingkatkan kemampuannya.
Tak hanya itu saja, kepala SMK kini juga memiliki beban cukup berat. Sebab, tugasnya selain harus memberikan ilmu akademik, juga menyiapkan lulusannya untuk siap kerja dan menjadi CEO.
Menurut Wikan, tugas kepala SMK ialah:
1. Memberikan bekal akademik
2. Networking
3. Link and match
4. Marketing
5. Bursa kerja
6. Career center
7. Mendirikan teaching factory
Sehingga nanti pembelajarannya betul-betul berbasis proyek riil dari proyek teaching factory tersebut.
Wikan menambahkan, tantangan yang terdekat selain SDM, yaitu kurikulum. Karena itu dia berharap sesegera mungkin kurikulum harus dirombak agar menjadi fleksibel, adaptif, dan agile.
#Lulus #Vokasi #Siap #Kerja #Ditjen #Diksi #Benahi #SDM #Pendidik
Klik disini untuk lihat artikel asli