KOMPAS.com – Mental ganda putra nomor 1 dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, patut mendapat apresiasi.
Dalam dua pertandingan di Malaysia Open 2023, Fajar/Rian selalu terseok di awal. Namun, mereka bisa bangkit dari “lubang jarum”.
Pada babak 32 besar misalnya, Fajar/Rian kalah pada gim pertama melawan Christo Popov/Toma Junior Popov dengan skor 19-21.
Akan tetapi, mereka bisa bangkit pada dua gim selanjutnya dan menang 21-16, 21-15.
Begitu juga yang terjadi saat Fajar/Rian tampil di babak 16 besar Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Kamis (12/1/2023).
Mereka kalah telak pada gim pertama dari Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) dengan skor 8-21.
Lagi-lagi mental berbicara. Mereka bisa bangkit dan memenangi dua gim berikutnya 21-19, 21-16.
“Tadi kami main pantang menyerah dan berusaha terus saja. Meski ketinggalan terus berusaha,” terang Fajar kepada Tim Humas dan Media PBSI.
“Di gim kedua saat tertinggal, kami tetap fokus dan yakin bisa. Pokoknya pantang menyerah dan terus berusaha,” ujar Fajar.
“Kami tetap fokus, mengejar satu persatu. Berusaha agar permainan kami bisa lebih enak,” kata Rian menimpali.
Risiko Jadi Nomor 1
Menjadi ganda putra nomor 1 dunia tentu mendapat sorotan utama. Setiap strategi Fajar/Rian selalu dipelajari oleh lawan-lawan lainnya.
Hal itu dirasakan Fajar/Rian saat menghadapi Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.
“Lawan sudah mempelajari kami. Mulai dari servis, pembukaan, dan taktik strategi kami sudah diantisipasi lawan. Inilah yang membuat gim pertama terasa berbeda. Angkanya jauh, sekali,” ujar Fajar mengakui.
“Lawan dari awal sudah siap. Mereka sempat mengontrol permainan kami,” sambung rekannya, Rian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#FajarRian #Malaysia #Open #Mental #Peringkat #Dunia #Berbicara
Klik disini untuk lihat artikel asli