KOMPAS.com – Timnas Italia tak menjalani momen-momen terbaik pada Piala Dunia 1966 yang digelar di Inggris.
Momen kurang menyenangkan terjadi usai timnas Italia terhenti di babak penyisihan grup. Saking kecewanya para pendukung Azzurri, mereka langsung melempari para pemain dengan tomat busuk setibanya mereka di Negeri Pizza.
Piala Dunia 1966 di Inggris menjadi turnamen yang berlangsung buruk bagi timnas Italia asuhan Edmondo Fabbri.
Tergabung di Grup 4 bersama Uni Soviet, Chile, dan Korea Utara, timnas Italia tidak bisa berbuat banyak.
Timnas Italia harus mengepak koper lebih dini usai finis di peringkat ketiga klasemen Grup 4 dengan raihan dua poin.
Torehan dua poin itu didapat berkat satu kemenangan atas Chile dengan skor 2-0 pada laga pertama.
Ketika itu, dua poin menjadi perolehan tim yang menang dan satu seri diberikan jika laga berakhir seri.
Setelah itu, Gli Azzurri menelan dua kekalahan beruntun dari Uni Soviet (0-1) dan Korea Utara (0-1).
Hasil-hasil ini terhitung mengejutkan saat itu mengingat skuad Italia masih diperkuat oleh para pemain-pemain terbaiknya, seperti Gianni Rivera, Sandro Mazzola, dan Giancinto Facchetti.
Lebih mengejutkannya lagi adalah Italia kalah dari Korea Utara yang baru menjalani debutnya di pentas Piala Dunia.
Italia kalah 0-1 dari Korea Utara pada partai pamungkas yang digelar di Ayresome Park, pada 19 Juli 1966.
Gol semata wayang Korea Utara ke gawang Italia yang dijaga Enrico Albertosi dicetak oleh Pak Doo Ik jelang turun minum, tepatnya menit ke-41.
Memanfaatkan umpan dari tendangan bebas tidak langsung Ha Yung-won, Pak Doo Ik melepaskan tendangan mendatar yang hanya bisa membuat Albertosi terpana.
Bahkan komentator BBC, Frank Bough, sampai menegaskan dengan lantang bagaimana Korea Utara memimpin laga kontra Italia.
“Korea Utara unggul atas Italia lima menit sebelum jeda. Sungguh sensasional!,” teriak Frank Bough seperti dikutip dari laman These Football Times.
Kendati memiliki 45 menit sisa untuk menyamakan kedudukan, timnas Italia asuhan Edmondo Fabbri kesulitan menembus pertahanan Korea Utara.
Hingga peluit panjang ditiupkan oleh wasit Pierre Schwinte tak ada lagi gol tercipta dan Italia harus menerima kekalahan. Sementara, Korea Utara bersuka cita karena lolos ke babak berikutnya.
Alhasil Italia harus mengepak koper lebih dini karena hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup 4.
Kegagalan Italia terhenti di babak penyisihan ini merupakan yang keempat kalinya secara beruntun sejak 1950 (kecuali edisi 1958 karena Azzurri tidak lolos ke putaran final).
Padahal, mereka adalah juara dunia dua kali beruntun pada edisi 1934 dan 1938.
Ketika pulang ke Italia, pemain Gli Azzurri disambut dengan cacian para fan di bandara.
Bahkan, para pemain Italia langsung diserbu dengan lemparan tomat busuk dari fan kala menuruni tangga pesawat.
Padahal, kedatangan mereka sudah di atur waktunya untuk menghindari dari fan.
Dua tahun berselang setelah lemparan tomat busuk dari fan, Italia dengan pelatih baru yaitu Ferruccio Valcareggi langsung membalas kegagalan Piala Dunia 1966 dengan menjadi juara Piala Eropa 1968 saat jadi tuan rumah.
Kemudian, Italia asuhan Valcareggi menjadi runner-up pada Piala Dunia 1970 yang digelar di Meksiko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Hari #Jelang #Piala #Dunia #Italia #Dipermalukan #Korea #Utara #Pulang #Dilempar #Tomat #Busuk #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli