JAKARTA, KOMPAS.com – Penyidik Polda Metro Jaya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah ibu-anak yang ditemukan tinggal tulang di Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (9/9/2023) siang.
Olah TKP itu berlangsung sekitar 2,5 jam, sejak pukul 14.35 WIB hingga 16.50 WIB.
Pantauan Kompas.com di lokasi, rumah dua lantai di Perumahan Bukit Cinere Indah dengan pagar putih setinggi satu meter lebih itu sudah dibatasi garis polisi.
Cat tembok rumah berwarna merah muda itu terlihat terkelupas di beberapa titik. Pekarangan rumah pun tidak terawat. Banyak rumput liar yang tidak dipangkas.
Atap berwarna merah dari rumah tersebut juga sebagian rusak.
Di sisi kiri rumah, ada banyak sampah botol plastik serta tisu. Sementara itu, di sisi kanan terdapat plafon yang rusak atau menggantung sehingga langit-langit terlihat dari bawah.
Sapu lidi, pengki, gayung, dan ember juga terlihat di depan garasi mobil yang tertutup pagar putih.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian terlihat membawa dokumen setelah olah TKP.
“Ada beberapa dokumen yang tentunya kami amankan,” ujar dia saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu.
Polisi juga turut mengamankan beberapa bukti pembayaran yang diduga berkaitan dengan kematian Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) itu.
Kendati demikian, Samian tak menjelaskan lebih lanjut isi dokumen dan bukti pembayaran yang ditemukan di lantai dua itu.
Ketika ditanya apakah dokumen itu berupa buku harian, Samian tak menjawab detail.
“Belum bisa disimpulkan,” tutur Samian.
Selidiki pola hidup dan profil kesehatan
Olah TKP pada Sabtu merupakan olah TKP kedua. Olah TKP pertama digelar Kamis (7/9/2023). Dalam olah TKP kemarin, polisi menyelidiki pola keseharian kedua korban.
“Penyelidikan induktif. Melihat tempat kejadian, lihat pola kehidupan dan profil kesehatan dari korban,” ujar Samian.
Melalui temuan di TKP, polisi berharap bisa menemukan titik terang untuk mengungkap kematian kedua korban.
Di saat bersamaan, kepolisian juga masih menunggu hasil otopsi yang masih berlangsung sejak Jumat (8/9/2023).
“Otopsi dilakukan hari Jumat, pukul 08.30 WIB. Untuk hasil, kami masih menunggu,” ujar Samian.
Polda Metro Jaya juga telah memeriksa 10 saksi terkait penemuan jasad Grace dan David. Samian mengungkapkan, dua saksi adalah pihak keluarga yang berinisial S dan K.
“Kurang lebih 10. Dari keluarga, dari lingkungan,” ungkap dia.
Kecil kemungkinan dibunuh
Di sisi lain, kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat, kecil kemungkinan Grace dan David meninggal karena dibunuh.
Pasalnya, pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada pagar atau pintu di rumah mereka.
“Tentang adanya dugaan dibunuh oleh orang lain, tidak terlihat ada perusakan di pagar atau pintu,” kata Adrianus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Selain itu, tetangga sekitar juga tak melihat orang asing masuk ke pekarangan kediaman korban.
“Juga tidak terlihat orang luar, oleh tetangga atau RW bahwa rumah itu kemasukan orang. Dengan kata lain, kita menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan dari keduanya,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Grace dan David ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang dan bersandar ke dinding kamar mandi yang tidak terkunci.
Di antara dua jasad tersebut, petugas menemukan botol beling dan bungkus cokelat.
Selain itu, petugas juga menemukan sebuah tulisan berjudul ‘to you whomever’ di laptop.
“Jadi di sana tertulis, ‘Siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia’,” ungkap Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (8/9/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Menggali #Pola #Hidup #IbuAnak #yang #Tinggal #Tulang #Depok #demi #Mengungkap #Tekateki #Kematian #Korban
Klik disini untuk lihat artikel asli