JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera menyelesaikan kabel fiber optik yang masih semrawut di Ibu Kota.
“Mohon perhatian supaya urusan kabel-kabel ini secepatnya ditanam ke dalam tanah. Tidak lagi berseliweran di atas yang membahayakan masyarakat,” ujar Basri dalam keterangan tertulis, Jumat (4/8/2023).
Basri mengatakan, peristiwa yang dialami oleh seorang mahasiswa Sultan Rif’at Alfatih (20) harus menjadi catatan Pemprov DKI untuk segera mengatasi persoalan kabel.
Untu diketahui, leher Sultan terjerat kabel saat sedang melintas di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, 5 Januari 2023.
“Baru-baru ini ada kasus seorang mahasiswa, lehernya terjerat oleh kabel. Ini sudah masalah klasik. Dari beberapa tahun lalu yang juga tidak diselesaikan,” ucap Basco.
Kronologi
Peristiwa yang menimpa Sultan terjadi pada 5 Januari 2023. Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
“Anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Fatih.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan. Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan.
Sebab, sopir diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
“Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya,” ujar Fatih.
“Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel,” sambung dia.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara selama hampir tujuh bulan ini.
Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya terus menyusut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Fraksi #Golkar #Mohon #Perhatian #Pemprov #DKI #Kabelkabel #Harus #Secepatnya #Ditanam #Tanah
Klik disini untuk lihat artikel asli