JAKARTA, KOMPAS.com – Peristiwa keracunan yang menimpa satu keluarga di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih menjadi misteri.
Salah satu saksi yang juga tetangga korban, Ami (60), mengaku sempat bertemu dengan para korban pada sore hari sebelum kejadian.
Kala itu, keluarga tersebut dikatakan Ami hendak menumpang menonton televisi di rumahnya.
“Pengen nonton, sekeluarga di sini nonton sampai jam lima (sebelum kejadian),” kata Ami dilansir dari channel YouTube KOMPASTV, Senin (16/1/2023).
Saat sedang menumpang menonton televisi di rumahnya, Ami mengatakan bahwa kondisi keluarga tersebut sehat dan bahagia.
Usai menyaksikan televisi bersama, korban pamit pulang kepada Ami karena mengaku akan dijemput suaminya.
“Terus udah selesai (nonton) bola, dia bilang sama ibu (saksi) pamit, bilang ‘saya mau pulang, ntar malam dijemput bapaknya’,” kata Ami.
Hingga kini polisi masih mendalami kasus tewasnya tiga anggota keluarga yang diduga keracunan.
Selain itu, polisi juga masih mencari suami korban yang belum diketahui keberadaannya.
Sebagai informasi, sebanyak lima orang dalam satu rumah kontrakan itu ditemukan tergeletak lemas pada Kamis (12/1/2023) pagi, sekitar pukul 08.00.
Lima orang tersebut masing-masing bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan), serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.
Kondisi dua korban lainnya, yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin, kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.
NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WMN.
Sementara Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya, WMN. Dede merupakan orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah satu keluarga itu terkapar akibat keracunan atau sengaja diracun.
Ia menekankan, kesimpulan akhir dari penyebab lima orang itu ditemukan terkapar hingga berujung tiga orang tewas bakal menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
“Intinya, kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana,” ujar Hengki dikutip dari Kompas.id.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Sebelum #Keracunan #Satu #Keluarga #Bantar #Gebang #Masih #Sehat #dan #Bahagia #Saat #Menonton #Rumah #Tetangga
Klik disini untuk lihat artikel asli