Kisah Hendra Tohjaya, Kembali Berjaya dari Pandemi Setelah Jadi Driver Gojek

  • Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – “Yang gue punya saat itu hanya aplikasi Gojek, ya gue jalanin, Kalau buat ngelamar ke tempat lain sih kepikiran ya. Cuma gue bingung mau lamar ke mana,” ujar Hendra Tohjaya (41).

Read More

Di awal pandemi Covid-19, Hendra terpaksa “nganggur”. Kantornya yang bergerak di bidang desain grafis di kawasan Jakarta Selatan berhenti beroperasi lantaran terhantam pandemi Covid-19.

Tak ada order jasa pembuatan desain grafis yang biasa ia kerjakan di kantornya. Biasanya, kantornya menerima order terkait kebutuhan logo, annual report, event, flyer, dan company profile. Akhirnya, perusahaan tempatnya bekerja merumahkan Hendra di awal pandemi Covid-19.

Hendra bingung harus ke mana melangkah setelah dirumahkan. Tak banyak pilihan lowongan kerja. Apalagi, Hendra punya banyak tanggungan dan uang tabungan yang semakin menipis.

Hendra tak menyangka pandemi Covid-19 ternyata begitu “menyeramkan”. Saat itu, Ia yakin pandemi Covid-19 tak selama kasus virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2002. Ia pun sempat bertahan dengan uang tabungannya meski akhirnya pun tumbang.

“Waktu itu saya patuh sama aturan pemerintah yang harus di rumah. Jadi enggak keluar sama sekali. Makanan order lewat GoFood. Terus saya pikir-pikir, 2-3 bulan pandemi, wah bisa habis nih duit tabungan,” kata Hendra yang tinggal di kawasan Tangerang, Banten.

Hendra sebenarnya sudah cukup mapan secara gaji. Ia punya kepastian gaji setiap bulannya. Dari gaji bulanan bekerja sebagai desainer grafis, Hendra bisa mencukupi biaya sewa rumah, biaya listrik, kebutuhan makan sehari-hari, cicilan kredit mobil, dan biaya sewa lahan parkir mobil.

Pengeluaran per bulan Hendra per bulan jika ditotal mencapai Rp6 juta. Begitu ada pandemi, penghasilannya pun sirna. Asa muncul ketika dirinya ingat pernah mendaftar sebagai driver Gojek. Hendra pun bergerak melawan badai pandemi.

“Waktu pandemi Covid-19, beban yang saya harus tanggung yaitu sewa rumah, sewa lahan parkir mobil, operasional sehari-hari seperti makan. Alhamdulillah ada Gojek ini. Aplikasi Gojek ini menjadi tulang punggung saya untuk hidupi keluarga,” ujar Hendra.

Mulai Bangkit dan Berjaya

Dok. Pribadi Hendra Tohjaya (41) mendokumentasikan saat menyerahkan pesanan konsumen. Hendra merupakan salah satu dari jutaan orang yang berhasil bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan menjadi driver Gojek.

Rutinitas Hendra sebagai driver Gojek mulai bergulir. Rute Ciledug-Petogogan Blok A-Kalibata, tempat dulunya bekerja berubah. Ia pun berkeliling menyusuri jalan-jalan di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Tangerang mencari rizki berbekal aplikasi Gojek.

Hendra sadar pendapatannya pasti berbeda antara Gojek dan desainer grafis. Ia tak patah semangat. Orderan demi orderan dari aplikasi Gojek ia jalani.

“Alhamdulillah ada Gojek ini. Setelah dua bulan, saya kebanjiran order karena waktu itu kan semua orang butuh Gofood, butuh ngirim obat lewat Gosend. Itu benar-benar yang saya sendiri waktu itu sampai kewalahan. Zaman waktu itu (pandemi), apotek aja antre” ujar Hendra, alumni sebuah sekolah menengah kejuruan di kawasan Rawamangun tersebut.

Hendra pun keluar masuk kompleks perumahan warga. Seringkali, ia harus mengantarkan obat untuk pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri. Hendra tetap teguh untuk bangkit meski ada risiko penularan.

Tak terhitung berapa kali tubuhnya disemprot disinfektan saat bertugas. Hendra menjalani hari-harinya dengan penuh optimistis. Pekerjaan driver Gojek seperti yang dilakoni Hendra  merupakan pekerjaan yang tetap bisa dilakukan di luar rumah meski Indonesia sedang berstatus pandemi Covid-19. 

“Alhamdulillahnya lagi, saya ngerasa Gojek yang akhirnya menolong membantu perekonomian di rumah. Jadi akhirnya saya bisa jadi survive,” kata Hendra.

Kehidupan dan perekonomian Hendra kini berangsur-angsur mulai pulih. Berkat Gojek, Hendra bisa melalui pandemi Covid-19. Hendra pun banyak memetik pengalaman berharga selama pandemi Covid-19.

“Intinya jangan pernah meremehkan profesi. Sekecil apapun profesi seseorang. Waktu itu gue pun engga pernah terbayangkan jadi ojek online karena posisi gue saat itu udah jadi designer graphics, gue rasa udah mapan,”

“Ternyata kan enggak. Ketika elo terbentur sama hal-hal lain, ya akhirnya yang menolong itu ya sisi lain yang tadinya lo anggep kecil,”

“Gila kalau enggak ada Gojek, gue enggak kebayang sih pas pandemi,” ujar Hendra.

Kini, Hendra pun menjalani hari-hari sebagai driver Gojek meski telah kembali bekerja sebagai desainer grafis paruh waktu. Ia membagi waktu untuk kedua pekerjannya.

“Jadi untuk sekarang, pendapatan utama masih gue akui dari Gojek. Ketika ada order desain, gue kerjain,” tutur Hendra.

Gojek Topang Ekonomi Driver

Ilustrasi mitra driver Gojek mengendarai sepeda motor.Dok. Gojek Ilustrasi mitra driver Gojek mengendarai sepeda motor.

Kisah Hendra merupakan satu dari jutaan orang yang mampu bertahan setelah menjadi driver Gojek. Gojek diakui menjadi penopang ekonomi mitra driver yang terdampak pandemi. Selain bertahan, mitra driver Gojek bahkan mampu mengalami peningkatan pendapatan.

Kesimpulan itu tergambarkan dalam Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul “Dampak Ekosistem Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2021: Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.”

Riset dilakukan dengan total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap sebanyak 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend
dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra social seller, dan 8.559 konsumen. Mayoritas responden sebanyak 95 persen tersebar di 21 kota .

Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi Alfindra memaparkan, keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi.

Menurut riset tersebut, mitra driver GoCar dan GoRide mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 24 persen dan 18 persen pada 2021 daripada 2020.

Optimisme terhadap Gojek sebagai tempat mencari nafkah pun hadir. Empat dari lima mitra driver menyatakan mereka merasa puas dan tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek. 

“Ini menandakan pelaku sektor informal yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan sekaligus berkontribusi ke pemulihan ekonomi,” kata Alfiandra dalam keterangannya.

Riset menyebutkan, solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibanding 2020.

Ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut membuat kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi 1,6 persen dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021. Kontribusi ekonomi ini meningkat 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ilustrasi driver Gojek yang sedang membawa tas khusus pengantaran GoFood.dok. GoTo Ilustrasi driver Gojek yang sedang membawa tas khusus pengantaran GoFood.

Di masa pandemi hingga tahun 2021, Gojek pun mengeluarkan Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra UMKM dan mitra driver. Inisiatif tersebut bertujuan membantu mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama menghadapi pandemi.

“Berkat dukungan mitra driver dan mitra UMKM selama 11 tahun ini, Gojek dapat terus memberikan dampak positif dalam memudahkan kehidupan sehari-hari masyarakat, yang tercermin melalui kontribusi ekosistem kami terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional,” ujar CEO Gojek Kevin Aluwi, Desember 2021 lalu.

Bantuan untuk para mitra driver diberikan melalui tiga Program Kesejahteraan Mitra Driver.

Pertama, bantuan kebutuhan pokok yang mencakup uang belanja sembako, voucher belanja sembako, voucher potongan harga sembako dari GoPay, serta voucher makanan murah dan sehat untuk keluarga mitra driver.

Kedua, bantuan penyediaan layanan dan perlengkapan kesehatan yang terdiri dari pembagian masker, hand sanitizer, disinfektan, kegiatan operasional Posko Aman, edukasi dan sosialisasi vaksinasi, serta fasilitasi vaksinasi bagi ratusan ribu mitra driver di lebih dari 130 kota/kabupaten.

Terakhir, bantuan pengganti pendapatan bagi mitra driver yang nonaktif sementara saat masa pemulihan dari Covid-19.

 

 


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Kisah #Hendra #Tohjaya #Kembali #Berjaya #dari #Pandemi #Setelah #Jadi #Driver #Gojek #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts