Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Merebak, Ridwan Kamil: Jangan Panik!

  • Whatsapp

BEKASI, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh warga untuk tidak panik dalam menghadapi merebaknya kasus gagal ginjal misterius pada anak.

Read More

Hal itu disampaikannya ketika mengunjungi wilayah Jatirangga, Kota Bekasi, Selasa (25/10/2022).

“Ya (kasus gagal ginjal anak) sedang didata. Sudah mulai terdeteksi, ya salah satunya faktor obat, tapi kami masih tunggu dulu, jangan panik, nanti kayak Covid-19,” ujar Ridwan Kamil di Bekasi, Selasa sore.

Meski data dari Kemenkes terus bertambah, ia memastikan terus mencari cara untuk mengendalikan penyakit tersebut.

Kang Emil, sapaan akrabnya, juga menyebut bahwa pihaknya tengah mencari obat pengganti dan mengedukasi masyarakat untuk keselamatan warga.

“Ibu-ibu enggak usah khawatir, negara pasti turun tangan mencari cara untuk kesehatan dan keselamatan kita semua,” tutur dia.

Kasus munculnya gangguan gagal ginjal akut misterius di Indonesia, utamanya pada anak-anak tengah menjadi perhatian banyak pihak.

Terlebih, puluhan anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Berdasarkan temuan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini adalah batuk, pilek, diare, hingga muntah.

Gejala selanjutnya yang akan muncul beberapa hari setelah batuk, pilek, diare, muntah, dan demam adalah tidak bisa buang air kecil.

Belakangan disebutkan anak-anak terpapar gagal ginjal karena tercemarnya obat sirup anak oleh senyawa etilen glikol, senyawa turunan alkohol yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Senyawa turunan alkohol itu yang diduga kuat dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.

BPOM RI kemudian merilis 5 daftar obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang melebihi ambang batas normal, Kamis (20/10/2022) lalu.

Temuan cemaran zat yang berbahaya jika kadarnya di atas ambang batas normal ini didapatkan dari hasil pengujian 39 bets dari 26 obat yang diduga dikonsumsi pasien gagal ginjal akut pada anak.

Menurut Farmakope atau acuan standar baku nasional, ambang batas aman cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 miligram per kilogram berat badan per hari.

Menurut BPOM, daftar obat sirup mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di atas ambang batas normal tersebut menggunakan bahan baku pelarut propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Kasus #Gagal #Ginjal #Akut #pada #Anak #Merebak #Ridwan #Kamil #Jangan #Panik #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts