Khofifah Dinilai Jadi Solusi Kebuntuan Pembentukan Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat

  • Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai bisa jadi solusi untuk memecah kebuntuan pembentukan koalisi yang tengah dijajaki Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Read More

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi mengatakan, Khofifah memiliki keunggulan ketimbang 4 kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang diusulkan PKS dan Demokrat.

“Dengan menempatkan Khofifah sebagai cawapresnya Anies maka koalisi mendapat bonus politik, beli satu dapat dua,” tutur Ari pada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

“Yakni Khofifah memiliki basis massa yang jelas dan pengalaman di birokrasi yang mumpuni. Pernah menjadi Kepala BKKBN, Menteri Sosial, Menteri Perempuan dan Anak, Gubernur, bahkan pernah jadi anggota Parlemen,” kata dia.

Adapun PKS mengusulkan tiga kadernya sebagai cawapres, yaitu Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Sementara itu, Partai Demokrat terus mendorong ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Khofifah punya elektabilitas yang jauh lebih tinggi dari pada ketiga calon yang diusulkan PKS, walau masih di bawah atau setara dengan AHY,” ujar dia.

Ari juga menyampaikan, Khofifah punya potensi mendatangkan suara lebih banyak karena saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, provinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia.

Kedua, Khofifah pun menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

“Sehingga berpotensi mencuri suara PKB yang merapat ke Gerindra,” ucap dia.

Ia berpandangan, PKS dan Demokrat mesti menurunkan ego mengajukan kadernya sendiri dalam pembentukan koalisi dengan Partai Nasdem.

Pakar Nilai Anies-AHY Win-win Solution Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat

Sebab, hal yang terpenting dalam pembentukan koalisi adalah mencari pasangan calon yang berpotensi meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Tinggal sikap legawa dari Demokrat dan PKS apakah mau sama-sama mengalah demi potensi menang di Pilpres 2024,” kata Ari.

“Tentunya pengalaman kalah dari dua kali Pilpres 2014 dan 2019 membuat Demokrat dan PKS saling berjiwa besar,” ujar dia.

Adapun Partai Nasdem memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung.

Namun, saat ini penjajakan koalisi bersama Partai Demokrat dan PKS belum menemukan hasil.

Di sisi lain, Anies mulai melakukan safari politik dengan bertemu AHY pada Jumat (7/10/2022).

Ia mengaku selanjutnya bakal komunikasi dengan PKS.

Insya Allah nanti percakapan juga meluas dengan PKS,” kata Anies.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Khofifah #Dinilai #Jadi #Solusi #Kebuntuan #Pembentukan #Koalisi #NasdemPKSDemokrat #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts