JAKARTA, KOMPAS.com – Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadis berharap hasil investigasi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle TNI Angkatan Udara dapat menjadi masukan bagi dunia penerbangan militer Indonesia.
Setidaknya, hasil investigasi dapat memberikan dampak terhadap keselamatan para penerbang militer di kemudian hari.
“Hasil investigasi ini menjadi bahan masukkan bagi perbaikan-perbaikan di bidang keselamatan penerbangan militer. Tentu saja kecelakaaan ini merugikan negara khususnya TNI,” kata Beni kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).
Beni mengatakan, T-50i bukan alat utama sistem persenjataan (alutsista) latih berstatus bekas tapi dibeli baru dari Korea Selatan beberapa tahun lalu.
Dengan faktor tersebut, ia meyakini permasalahan krusial yang terjadi bukan pada aspek pemeliharaan dan perawatan.
“Namun, kita harus cermati pula dalam proses investigasi kecelakaan pesawat ini yaitu apakah ada aspek lain (seperti human error) yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan ini,” terang dia.
Belajar dari insiden ini, Beni mendorong supaya Komisi I DPR RI sebagai pengawas pemerintah di bidang perhatian dapat memberikan perhatian yang serius.
“(Komisi I) harus memberikan perhatian yang serius dalam upaya peningkatan dana harwat (pemeliharaan dan perawatan) agar di masa depan kecelakaan seperti ini bisa dihindari,” imbuh dia.
Sebelumnya, pesawat T-50i yang dipiloti Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.
Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB.
Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.
Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.
Allan gugur dalam peristiwa ini.
Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.
Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.
Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.
TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Hasil #Investigasi #Jatuhnya #Pesawat #Tempur #T50i #Diharapkan #Jadi #Masukan #Keselamatan #Penerbangan #Militer #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli