TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan (Tangsel) menyegel sebuah bangunan gudang di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Tangsel, Banten.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Tangsel Suherman mengungkapkan, penyegelan dilakukan lantaran bangunan seluas 1.300 meter persegi itu tidak memiliki perizinan.
Sebelumnya telah dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali, tetapi pihak penanggung jawab gedung tidak hadir untuk memberikan klarifikasi.
“Kami dari Gakkumda, penegak perundang-undangan sudah memanggil dua kali sejak awal Januari (2022), tapi pihak pengusaha tidak memberi keterangan. Sehingga dari pimpinan kami disuruh menyegel sesuai peraturan perundang-undangan,” ujar Suherman di lokasi penyegelan, di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Tangsel, Rabu (19/1/2022).
Suherman menjelaskan, penyegelan dilakukan sampai pihaknya menerima perizinan resmi dari penanggung jawab gedung atau pengusaha sehingga tidak akan ada pembongkaran gedung.
“Kalau pembongkaran kayaknya tidak, karena infonya sudah sesuai dengan GSB (garis sempadan bangunan) kurang lebih 15 meter dari jalan. Nunggu perizinan saja nanti,” lanjut dia.
Dia menegaskan, pelanggaran yang dilakukan penanggung jawab gedung terkait Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang bangunan gedung. Tepatnya pelanggaran Pasal 140 juncto 13A.
Berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya informasi bangunan yang tidak berizin, pihaknya kemudian melakukan pengecekan dan penelusuran ke lokasi.
Setelah pengecekan, pihaknya menemukan adanya kegiatan operasional pembangunan gudang tak berizin yang dilakukan oleh puluhan pekerja.
Bangunan yang berdiri persis di pinggir jalan besar tersebut ternyata telah dibangun sejak tiga bulan yang lalu.
Hal itu diungkapkan oleh pengawas pembangunan yang bekerja membangun gudang tersebut bernama Zulham (46).
Menurut Zulham, ada puluhan orang yang dipekerjakan untuk pembangunan gedung yang diketahui keseluruhannya berasal dari daerah Sumatera Utara.
“Mulai sekitar tiga bulan yang lalu. Targetnya lima bulan. Yang bekerja dari Medan semuanya, ada surat perjanjian kerja. Jumlahnya 22 orang,” ucap Zulham.
Dia mengaku hanya menjalankan tugasnya sebagai pengawas pembangunan sesuai dengan arahan dari pemilik atau penanggung jawab bangunan tersebut.
Selain itu, dia juga mengklaim bosnya sebagai penanggung jawab gedung sudah menempuh upaya mendapatkan perizinan. Akan tetapi, pada kenyataannya, izin belum diperoleh.
“Izin katanya lagi diurus. Kemarin kami sempat mau berhenti (kerja) disuruh bos, karena masalah izin ini. Tapi saya lanjut,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Tak #Berizin #Sebuah #Gudang #Tangsel #Disegel #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli