JAKARTA, KOMPAS.com – Hampir tujuh bulan, pandemi Covid-19 melanda wilayah Tanah Air. Selama periode tersebut, ribuan tenaga medis dilaporkan telah terpapar virus corona.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, para tenaga medis yang kini berada di garis belakang penanganan pandemi, berpotensi kewalahan menghadapi ribuan kasus baru yang terus muncul setiap harinya.
Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kerry Lestari Dandan mengungkapkan, tak kurang dari 800-an apoteker di seluruh Indonesia yang dilaporkan terpapar virus corona.
“Kami sedang melakukan pembaruan data. Sebagian dari mereka sudah sembuh dan melakukan isolasi mandiri, namun ada juga yang meninggal,” kata Kerry di Jakarta, Selasa (22/9/2020), seperti dilansir dari Antara.
Secara rinci, terdapat 803 apoteker yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 640 orang telah dinyatakan sembuh dan enam orang meninggal dunia.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia Ade Jubaedah mengungkapkan, ada 2.291 bidan yang dinyatakan positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut 1.345 orang telah dinyatakan sembuh dan 22 orang meninggal dunia. Adapun, 924 orang saat ini masih dinyatakan positif Covid-19, dimana 746 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 178 orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Guna menekan angka penularan Covid-19, Ade mengatakan, pihaknya meminta kepada seluruh pasien yang hendak berobat untuk membuat janji pertemuan terlebih dulu. Sehingga, bidan dapat melakukan persiapan pencegahan kemungkinan penularan Covid-19.
“Salah satu upaya yang kami kembangkan ialah komunikasi melalui media, misalnya WhatsApp,” ucap Ade seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah mengungkapkan, jika kasus positif Covid-19 terus bertambah, maka hal itu harus menjadi peringatan semua pihak.
Ia mengingatkan, jika seluruh pihak sepakat bahwa tenaga medis adalah benteng terakhir dalam menghadapi pandemi Covid-19, maka seharusnya ada program dalam meningkatkan keselamatan tenaga kesehatan.
Khusus perawat, hingga kini sudah ada 85 perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19. Beberapa provinsi yang memiliki kasus perawat yang terpapar Covid-19 yang cukup tinggi, di antaranya DKI Jakarta (1.629 kasus), Jawa Timur (844 kasus), Sulawesi Selatan (350 kasus), dan Bali (156 kasus).
Untuk diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 4.071 kasus positif pada Selasa (22/9/2020). Penambahan kasus harian itu mengakibatkan akumulasi kasus positif mencapai 252.923 orang.
Dari jumlah tersebut, 184.298 orang telah dinyatakan sembuh dan 9.837 orang meninggal dunia.
Ratusan dokter gugur
Sementara itu, berdasarkan data Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), tak kurang dari 117 dokter yang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19.
Jumlah tersebut belum termasuk dokter yang dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengapresiasi keinginan Satgas Penanganan Covid-19 yang ingin menggratiskan biaya tes polymerase chain reaction (PCR) bagi tenaga medis.
“Meskipun hal ini baru dimulai di Jabodetabek, kami berharap ini akan dilakukan di semua daerah terutama di sembilan atau sepuluh daerah sasaran utama yang kasus Covid-19-nya tinggi,” kata Daeng, seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, pemeriksaan PCR yang lebih rutin terhadap tenaga kesehatan dapat menekan risiko kematian mereka dari paparan virus corona.
Ia menambahkan, di tengah penambahan kasus Covid-19 yang kian masif, ada dua hal penting yang harus disiapkan dalam waktu dekat.
Pertama, kapasitas pelayanan kesehatan yang perlu ditambah. Keterbatasan kapasitas ruangan perawatan, menurut dia, berpotensi menyebabkan layanan perawatan kepada pasien Covid-19 tidak maksimal.
Selain itu, membludaknya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga dapat berakibat buruk terhadap kondisi tenaga medis. Pasalnya, mereka akan kewalahan dan mudah tertular virus corona.
“Ini tidak hanya berdampak pada pasien dan dokter, tapi juga tenaga kesehatan secara umum, bahkan termasuk teman-teman yang membersihkan peralatan kesehatan di ruangan itu,” ucap Daeng.
Kedua, IDI akan berkomunikasi dengan seluruh tenaga kesehatan untuk terus mendorong masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Minimal, sebut dia, dalam hal penggunaan masker.
#Ribuan #Tenaga #Medis #Positif #Covid19 #dan #Ratusan #Meninggal #Dunia #Selama #Pandemi
Klik disini untuk lihat artikel asli